Miss Dhani and The Morning Breeze

See More, Think More, Do More

ILMU AGAMA atau BERAGAMA?

1_134093807l“Sebenarnya anak-anak kita ini diajari apa? Ilmu agama atau beragama?”
Pertanyaan dari seorang teman kantor saya menggelitik nurani saya. Karena terkadang saya memang masih juga bertanya-tanya mengapa anak-anak saya yang sudah setahun lebih bersekolah di sekolah ini yang menggunakan titel pendidikan agama masih belum mengalami perubahan yang berarti. Yang saya maksud bukan perubahan secara akademis saja tapi perubahan secara akhlak dan perilaku. Saya masih belum tahu apa yang salah dari lembaga ini karena setahu saya lembaga ini berbasis agama dan menjunjung tinggi nilai2 agama dalam setiap sendi kegiatan belajar mengajarnya.

Saya sendiri selalu melakukan pendekatan secara personal jika sudah menyangkut perilaku dan akhlak siswa. Jadi apa yang salah sebenarnya? Mengapa siswa-siswa saya masih juga suka saling ejek? Mengapa siswa-siswa saya masih saja menganggap enteng nasihat atau peraturan dari guru? Mengapa mereka kurang respek terhadap guru dan teman? Mengapa mereka masih belum disiplin? Apa mungkin saya yang salah? Atau memang ini karena usia remaja yang sedang mereka alami sekarang ini? Atau ini karma? It can be, if i may say. Tapi jika ini karma maka karma terhadap apa? Secuek atau senakal apapun saya dulu seingat saya saya tidak pernah berani membanting pintu didepan guru saat marah.

Mungkin yang selama ini kami ajarkan hanyalah ilmu agama tapi belum mengajarkan bagaimana beragama, karena ada perbedaan yang cukup tampak terhadap dua istilah ini. Mengajarkan ilmu agama berarti mengajarkan ilmunya, pengetahuannya, teorinya. Dan apapun jika hanya mengajarkan ilmu atau teori saja maka itu adalah pekerjaan yang mudah. Seseorang akan bisa dengan cepat menghapal atau tahu tentang teori tersebut. Sementara beragama datang dari hati, dari jiwa, dan rasa. Refleksi ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apa yang salah?

3 Komentar »